Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
I. Latar Belakang
Apakah negara maritim itu?
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan yang luas daratannya lebih kecil daripada luas lautnya.
4. Karateristik Wilayah Perairan di Indonesia
Secara biofisik wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan (pelagik) maupun daerah dasar laut (bentik). Selain itu dapat dibagi secara horizontal mauoun vertikal. Daerah pelagik dapat dibedakan secara horizontal ke beberapa zona, sebagai berikut.
a). Zona Neritik, yaitu zona perairan yang terletak diatas paparan benua. Daerah dasar laut yang terletak di bawah zona neritik pada paparan benua disebut zona paparan. Zona paparan merupakan habitat dari berbagai organisme. Daerah peralihan dari zona sublitoral dengan daratan disebut zona litoral dan estuaria. Zona litoral merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber daya hayati seperti mangrove.
b). Zona oseanik, yaitu semua perairan terbuka seperti samudera.
Berdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertikal daerah pelagik dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a). Basin, ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat/lonjong, contohnya laut Sulawesi.
b).Palung, ialah depresi atau cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut, contohnya palung weber di Maluku. Terdapat dua jenis palung yaitu trench dan trough.
c). Rise, ialah bantukan pagununggan didasar laut yang berbentuk kerucut.
d).Ridge, ialah bentukan pegununggan didasar laut yang berbentuk agak datar.
e).Seamount, ialah gunung api bawha laut, seperti gunung api di Laut Banda, dan kepulauan Sitaro.
5. Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia
Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng. Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut diantaranya.
Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia diawali dari pelayaran pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Laksamana Cheng Go, pelayaran Portugis-Spanyol, dan Pelayaran VOC pada abad ke-16.
Dapat dilihat dari keadaan yang ada di Indonesia yaitu beragam pengolahan sumber daya alam dan sumber daya
kelautan masih dikuasai oleh pihak asing. Bahkan masih ada negara asing
yang menangkap ikan di kelautan Indonesia. Kurangnya ketegasan serta
mentalbilitas lembaga public di Indonesia membuat Indonesia hingga kini belum
secara maksimal memanfaatkan SDA dan SDL yang sangat kaya ini. Seharusnya
masyarakat bisa “memaksa” lembaga public Indonesia untuk menjalankan fungsinya
sebaik mungkin, dan bersikap kritis terhadap beragam pengaruh asing yang masuk,
sehingga jalan menuju keadilan dan kemakmuran bersama di Indonesia terbuka luas
dan beragam kekayaan alam yang ada di Indonesia tidak menjadi sia-sia serta dapat
bermanfaat bagi masyarakat Indonesia sendiri bahkan bisa bermanfaat bagi
masyarakat dunia pula.
Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah pulau di Indonesia yang mencapai 17.504 pulau dan luas laut perairan indonesia sebesar 6,4 juta km2. Sekitar 75% dari wilayah di Indonesia adalah wilayah lautan dan sebesar 60% penduduk Indonesia berada di kawasan pesisir.
Berdasarkan penelitian Dewan Riset Nasional tahun 2014, potensi ekonomi Indonesia di sektor kelautan bernilai kurang lebih Rp2.046 trilyun. Bagi negara lain, mendapatkan nilai ekonomis setinggi itu memerlukan usaha yang lama dan harus mengembangkan beberapa sektor sedangkan Indonesia mampu mendapatkannya dengan mudah hanya dengan mengandalkan sektor kelautan. Seharusnya, Indonesia bisa menjadi negara dengan tingkat kemakmuran penduduk yang tinggi. Namun, sampai sekarang Indonesia masih dikategorikan sebagai negara miskin dengan tingkat kualitas hidup yang rendah.
II. Rumusan Masalah
a). Mengapa sampai sekarang Indonesia masih dikategorikan sebagai negara miskin dengan tingkat kualitas hidup yang rendah?
b).Apakah seluruh penduduk disekitar pesisir sudah secara maksimal memanfaatkan SDL?
c).Apa upaya yang dapat dilakukan agar Indonesia bisa memaksimalkan pemanfaatan SDL?
III. Pembahasan
1. Lokasi
a). Astronomis : 6o LU-11oLS dan 95oBT-141oBT
Pengaruh :
Pengaruh :
Berdasarkan penelitian Dewan Riset Nasional tahun 2014, potensi ekonomi Indonesia di sektor kelautan bernilai kurang lebih Rp2.046 trilyun. Bagi negara lain, mendapatkan nilai ekonomis setinggi itu memerlukan usaha yang lama dan harus mengembangkan beberapa sektor sedangkan Indonesia mampu mendapatkannya dengan mudah hanya dengan mengandalkan sektor kelautan. Seharusnya, Indonesia bisa menjadi negara dengan tingkat kemakmuran penduduk yang tinggi. Namun, sampai sekarang Indonesia masih dikategorikan sebagai negara miskin dengan tingkat kualitas hidup yang rendah.
II. Rumusan Masalah
a). Mengapa sampai sekarang Indonesia masih dikategorikan sebagai negara miskin dengan tingkat kualitas hidup yang rendah?
b).Apakah seluruh penduduk disekitar pesisir sudah secara maksimal memanfaatkan SDL?
c).Apa upaya yang dapat dilakukan agar Indonesia bisa memaksimalkan pemanfaatan SDL?
III. Pembahasan
1. Lokasi
a). Astronomis : 6o LU-11oLS dan 95oBT-141oBT
Pengaruh :
- memiliki 2 musim yaitu hujan dann kemarau
- menjadi paru-paru dunia
- memiliki tanah yang subur
- memiliki keanekaragaman flora dan fauna
Pengaruh :
- wilayah Indonesia sangat strategis
- menjadi jalur perdagangan
- menjadi negara meritim terbesar
- memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah
- Indonesia dilalui oleh 2 pegunungan besar didunia yaitu sirkum Mediterania dan sirkum Pasifik
- Indonesia terletak pada pertemuan lempeng lithosfer yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan pasifik
- Indonesia terletak pada 3 daerah dangkalan yaitu dangkalan Sunda,Sahul, dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis
- kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif
- laut Indonesia barat -> lautan dalam, laut tengah dan timur ->dangkal
- banyak tambang dan mineral seperti emas,perak,dan besi
- banyak jenis tanah untuk pertanian dan perkebunan
a). Utara :
- Kalimantan berbatasan dengan Malaysia Timur
- Laut : Malaysia,Singapura,Thailand,Vietnam dan Filipina
- Papua berbatasan dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudera Pasifik
- Papua berbatasan dengan Papua Nugini Barat: Prov Barat(fly),Prov Sepik Barat(sandaun)
- Indonesia berbatasan dengan Timor Leste
- Laut : Perairan Australia dan Samudera Hindia
4. Karateristik Wilayah Perairan di Indonesia
Secara biofisik wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan (pelagik) maupun daerah dasar laut (bentik). Selain itu dapat dibagi secara horizontal mauoun vertikal. Daerah pelagik dapat dibedakan secara horizontal ke beberapa zona, sebagai berikut.
a). Zona Neritik, yaitu zona perairan yang terletak diatas paparan benua. Daerah dasar laut yang terletak di bawah zona neritik pada paparan benua disebut zona paparan. Zona paparan merupakan habitat dari berbagai organisme. Daerah peralihan dari zona sublitoral dengan daratan disebut zona litoral dan estuaria. Zona litoral merupakan wilayah pantai yang kaya akan sumber daya hayati seperti mangrove.
b). Zona oseanik, yaitu semua perairan terbuka seperti samudera.
Berdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertikal daerah pelagik dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
- Zona fotik, yaitu perairan pelagik yang medapatkan cahaya matahari (100-500m).
- Zona afotik, yaitu perairan yang tidak tembus cahaya matahari sehingga gelap. Zona afotik dibedakan lagi, yang meliputi:
- Zona meso pelagik merupakan bagian paling atas dari zona afotik (700-1000m)
- Zona bati pelagik (1000-4000m, suhu 10-4 derajat celcius)
- Zona abisal pelagik (6000m)
- Zona hadal pelagik (kedalaman lebih dari 6000-10.000m) termasuk laut terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.
a). Basin, ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat/lonjong, contohnya laut Sulawesi.
b).Palung, ialah depresi atau cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut, contohnya palung weber di Maluku. Terdapat dua jenis palung yaitu trench dan trough.
c). Rise, ialah bantukan pagununggan didasar laut yang berbentuk kerucut.
d).Ridge, ialah bentukan pegununggan didasar laut yang berbentuk agak datar.
e).Seamount, ialah gunung api bawha laut, seperti gunung api di Laut Banda, dan kepulauan Sitaro.
5. Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia
Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng. Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut diantaranya.
- Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutan dari pegunungan dunia, yaitu sirkum Mediterania dan Pasifik.
- Membentuk rangkaian kepulauan disebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue,Nias,Siberut,dan Enggano.
- Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegununggan Jayawijaya(Papua),Maros(Sulawesi Selatan),Sewu(Yogyakarta), Padalarang (JaBar).
- Membentuk jalur-jalur patahan yang sengat berpotensi terjadinya bencana gempa.
- Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Gunung api aktif ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia diawali dari pelayaran pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Laksamana Cheng Go, pelayaran Portugis-Spanyol, dan Pelayaran VOC pada abad ke-16.
Kerajaan di Indonesia yang terkenal sebagai kerajaan bahari,yaitu Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini berkembang dari sektor kelautan dan perdagangan. Pelayaran Kerajaan Sriwijaya meliputi Perairan Asia Tenggara, Tiongkok, Timur tengah, dan Madagaskar.
Pelanggan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya, yaitu Barus,Palembang, dan Jambi. Komoditas perdagangan pada masa Kerajaan Sriwijaya antara lain batu mulia dan hasil human.
Laksamana Cheng Ho (1371-1433) melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kepulauan Indonesia bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika. Tujuan ekspedisi laut,yaitu membuka jalur perdagangan dengan dunia barat.
Pelanggan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya, yaitu Barus,Palembang, dan Jambi. Komoditas perdagangan pada masa Kerajaan Sriwijaya antara lain batu mulia dan hasil human.
Laksamana Cheng Ho (1371-1433) melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kepulauan Indonesia bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika. Tujuan ekspedisi laut,yaitu membuka jalur perdagangan dengan dunia barat.
7.Potensi SDL di Indonesia
a). Sumber daya perikanan
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ikan dunia. Sekitar 37%(sekitar 2000 jenis) spesies ikan dunia terdapat di Indonesia. Dari jumlah spesies tersebut,baru sekitar 400 spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain ikan tuna,cakalang,tenggiri,kakap tongkol,udang,cumi-cumi,lobster,kerapu,baronang,dan ikan hias. Ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dibedakan menjadi 5 kelompok yaitu ikan pelagis besar,kecil,ikan karang,ikan demersal,dan ikan hias.
Begitu banyaknya sumber daya perikanan di Indonesia, potensi budi daya laut yang dimiliki oleh Indonesia sekitar 4,58 juta hektar lahan potensial. Namun baru dimanfaatkan sekitar 2%. Pada tahun 2012, kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam pendapatan nasional hanya sekitar 20%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara Thailand,Korea, Jepang,dan Norwegia. padahal, potensi kelautan negara tersebut jauh dibawah Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia harus lebih dimaksimalkan.
b). Pariwisata Bahari
Indonesia merupakan kawasan wisata bahari yang sangat potensial di Asia bahkan dunia sehingga harus mendapat prioritas utama dalam pemanfaatan SDL.
Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial.
Sumber daya hayati bahari sangat mendukung dalam pengembangan pariwisata bahari, sperti terumbu karang,ikan hias,padang lamun,hutan mangrove, dan berbagai keunikan dan keindahan bentang alam peisisir pantai. Selain itu, kondisi ombak di Indonesia yang bervariasi sangat memungkinan wisatawan untuk memilih banyak kegiatan wisata seperti berenang,berselancar,ski air,menyelam,snorkeling,dan berlayar.
Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata bahari, yaitu terumbu karang. Indonesia memiliki kawasan terumbu karang yang sangat luas yaitu 85.000km2 dan termasuk negara yang memiliki kawasan terumbu karang terbaik di dunia. Kepulauan Takabonerate,Wakatobi,Sabalana,Banda,Riau,Lombok,Teluk Cendrawasih,Pulau Flores,Bunaken, merupakan kawasan terumbu karang yang telah terkenal keindahannya.
IV. Kesimpulan dan Saran
Mengapa Indonesia miskin? Padahal, Indonesia memiliki
minyak, gas dan beragam logam sebagai sumber daya alam yang siap untuk diolah.
Indonesia memiliki tanah yang subur yang siap ditanami beragam jenis tanaman.
Indonesia memiliki hutan yang luas yang bisa memberikan udara segar tidak hanya
untuk bangsa Indonesia, tetapi untuk seluruh dunia. Indonesia juga memiliki
laut yang luas dengan adanya beragam jenis ekosistem. Akan tetapi, mengapa Indonesia
masih miskin, walaupun Indonesia memiliki itu semua?
Upaya yang dapat dilakukan agar Indonesia bisa memanfaatkan SDL secara maksimal adalah seperti pemerintah harus memberikan pelatihan kepada para nelayan agar dapat melakukan pekerjaannya namun tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan pemerintah memfasilitasi dan menjamin kelangsungan hidup para nelayan pemerintah menjaga ketat seluruh wilayah perairan Indonesia agar tidak ada pelaku yang bisa melakukan kecurangan dengan menghabiskan sumber daya laut kita dengan tidak bertanggung jawab.
V. Daftar Pustaka
Sumber Informasi dan gambar
- Buku cetak Geografi oleh Lili Somantri dan Nurul Huda
- https://rumahfilsafat.com
- https://brainly.co.id
- https://blog.ruangguru.com
- http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com
- mariacarissa.web.ugm.ac.id
- benmarcel00.blogspot.com
- Dokumen rujukan nasional data kewilayahan Indonesia
- google images
Comments
Post a Comment